KISAH SEDIH DI STIKES
Awal mulanya, ketika aku lagi di dalam kelas dan lagi diskusi mengenai pembagian tugas yang akan di persentasikan, tiba-tiba ada kakak senior yang masuk di kelas. Kakak senior bicara dengan ketua tingkat bahwa dia ingin menggunakan kelas tersebut dan ketua tingkat mengatakan kalau kita semua lagi nungguin dosen karena dosen masi dalam perjalanan eman dasar saya orangnya suka bercanda dengan tidak sadar saya menaik-turungkan jari telunjuk saya (kasian dea luch) kakak senior merasa tersinggung dan marah sekali sama saya. Saya ga’ tau harus bilang apa dan saya ga’ tau bagaimana caranya minta maaf dengan kakak senior terusterang saya merasa malu dan bersalah sekali atas kejadian itu. Aku pun langsung minta maaf dengan kakak senior, namun eman hari itu aku lagi kena apes kakak senior ga’ mau maafin aku. Ga’ lama kemudian dosen datang dan kita semua mulai belajar … yach………!!!!!!!! Apeslagi-apas lagi .!!!!!!! eman-teman kakak senior yang lain semuanya ga’ ada yang nerima atas kecerobohan saya, sementara aku di panggil keluar dan bisuru bicara baik-baik dan meminta maaf pada kakak senior aku udah jelasing kalau dia ga’ mau maafin aku. ‘BERANI BERBUAT HARUS BERANI BERTANGGUN JAWAB’ karena aku ga’ mau aku dibilang pengecunt oleh kakak senior aku beranikan diri, masuk dikelasnya, tau ga’ didalam kelasnya ada dosen yang mau mengajar (pak AHID ) tapi aku cuek aja, aku lamgsung duduk disampingnya dan aku bialang kalau aku ga’ akan keluar dari kelas ini sebelum kakak maafin kesalahan aku barusan. Teman-taman semua pada sorakin aku, namun aku ga’ peduli karena aku merasa aku punya salah dan harus minta maaf. Akhirnya usaha akupun tidak sia-sia kakak senior mau mafin aku. Dari kejadian yang aku alami, aku dapat mengambil hikma dan mulai sekarang dan seterusnya aku harus bias belajar mengaontrol tingkahlaku diruku, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Karena setiap karakter manusia itu berbeda-beda dan ternyara orang yang mempunyai masalah itu hati dan fikirangnya tidak akan tenang sebelum kesalahannya itu di maafkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar